Defisit merupakan istilah populer dalam dunia ekonomi. Istilah ini banyak digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu negara yang sedang bermasalah. Indonesia sendiri pernah mengalami defisit yang menyebabkan pemerintah harus meminjam uang dari Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk menutupi pengeluaran yang berlebih. Sebenarnya, apa itu defisit?Defisit adalah sebuah kondisi keuangan yang ditandai dengan pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan. Dengan kata lain, ketika sebuah negara mengalami defisit, maka pengeluaran negara lebih banyak daripada pendapatannya. Dalam hal ini, pemerintah harus menutupi kekurangan anggaran ini agar tidak timbul dampak berkepanjangan yang bisa memperburuk perekonomian apa saja dampak yang bisa ditimbulkan jika negara mengalami defisit? Sebelum menjawabnya, mari ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu defisit dan faktor penyebabnya. Setelah itu, mari bahas langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasinya. Apa Itu Defisit? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, defisit adalah kekurangan dalam anggaran belanja. Dalam hal ini, defisit biasanya terjadi dalam anggaran belanja suatu negara, baik dalam skala pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun, defisit juga bisa terjadi dalam anggaran belanja suatu perusahaan, organisasi, bahkan perorangan. Mengutip dari laman Investopedia, apa itu defisit diartikan sebagai kondisi keuangan dimana jumlah belanja melebihi pendapatan, nilai impor melampaui nilai ekspor, dan jumlah beban melebihi aset yang dimiliki. Dalam ekonomi sebuah negara, defisit yang bisa terjadi ialah defisit anggaran dan defisit perdagangan. Defisit anggaran terjadi ketika pemerintah melakukan belanja yang besarnya melebihi jumlah pendapatan yang diterimanya dalam suatu periode tertentu. Sementara, defisit perdagangan terjadi ketika nilai impor suatu negara lebih tinggi daripada nilai ekspor yang dilakukannya. Jadi, apa itu defisit merupakan sinonim dari kata rugi dan lawan kata dari surplus. Defisit bisa terjadi ketika pemerintah, perusahaan, atau seseorang melakukan belanja lebih dari kemampuan yang ia miliki, atau ketika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Faktor Penyebab Defisit Defisit tidak terjadi tanpa alasan. Tentu saja, ada faktor penting yang menjadi penyebab dari kondisi tersebut. Dalam hal ini, faktor yang menyebabkan negara mengalami defisit meliputi Pembangunan Negara Untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara, pemerintah harus gencar melakukan pembangunan di berbagai bidang. Namun, pembangunan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan tidak jarang menjadi penyebab terjadinya defisit. Adapun yang termasuk dalam agenda pembangunan negara meliputi pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan ekonomi, meningkatkan pertahanan negara, memperbaiki sistem pendidikan, pembangunan daerah, hingga program untuk menanggulangi kemiskinan. Nilai Tukar Mata Uang yang Melemah Nilai tukar mata uang suatu negara yang belum mandiri dan masih banyak terlibat hutang luar negeri akan sangat dipengaruhi oleh perubahan mata uang asing. Hal tersebut karena nilai pinjaman dihitung dengan valuta asing, sedangkan pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman dihitung dengan mata uang negara peminjam. Sehingga, ketika sedang terjadi depresiasi mata uang, maka utang yang harus dibayarkan akan bertambah. Dengan kata lain, besaran pembayaran cicilan pokok dan bunga cicilan akan membengkak atau melebihi dari anggaran sehingga dapat terjadi defisit. Rendahnya Daya Beli Masyarakat Pendapatan per kapita negara berkembang biasanya cenderung rendah sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat yang rendah pula. Namun, harga dari barang dan jasa yang ditawarkan cukup tinggi karena sebagian produksinya memiliki komponen impor. Akibatnya, masyarakat berpendapatan rendah tidak mampu membelinya. Karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan subsidi untuk barang-barang tersebut agar masyarakat bisa mendapatkannya. Pengeluaran Saat Inflasi Ketika menyusun APBN, negara sebenarnya telah memiliki standar harga sendiri. Namun, kondisi pasar yang sangat dinamis bisa membuat harga meningkat setiap tahunnya. Jika terjadi inflasi tidak terduga, maka pengeluaran pemerintah akan melebihi dari yang telah dianggarkan. Alhasil, pemeirntah harus melakukan revisi pada APBN dan mengeluarkan biaya besar untuk menutupi kelebihan biaya yang terjadi akibat inflasi. Realisasi yang Tidak Sesuai Target Saat menyusun APBN, pemerintah juga membuat rencana sumber penerimaan negara. Ketika realisasi penerimaan tersebut tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka pemerintah perlu menutup kekurangan biaya agar pembangunan dapat direalisasikan sesuai rencana. Dampak Defisit Terhadap Perekonomian Negara Ketika negara mengalami defisit, maka yang akan merasakan dampaknya adalah pemerintah dan masyarakat. Di antara dampak yang mungkin terjadi ketika terjadi defisit ialah sebagai berikut. Peningkatan Suku Bunga Defisit adalah kondisi besar pasak daripada tiang yang dialami pemerintah. Artinya, penerimaan yang diterima negara lebih sedikit, seingga pemerintah perlu menambah modal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk ini ialah dengan menaikkan tingkat suku bunga, yang akhirnya akan berdampak langsung ke masyarakat. Saat mengalami defisit, harga-harga akan cenderung mengalami peningkatan atau inflasi. Hal tersebut memang bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah defisit anggaran, namun bisa juga menimbulkan masalah lain yang merugikan masyarakat atau negara itu sendiri. Terjadinya inflasi karena adanya defisit anggaran akan mengurangi pendapatan riil masyarakat. Akibatnya, masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsi dan tabungannya. Di sisi lain, tabungan memiliki peran penting untuk mendorong investasi. Sehingga, adanya defisit anggaran pada akhirnya akan menurunkan tingkat investasi. Meningkatkan Angka Pengangguran Peningkatan suku bunga dan penurunan investasi juga bisa memicu bertambahnya jumlah pengangguran. Hal tersebut karena banyaknya proyek yang terpaksa dihentikan karena kekurangan biaya, sehingga banyak pekerja yang pada akhirnya akan menganggur. Cara Mengatasi Defisit Anggaran Adapun untuk mengatasi defisit anggaran, pemerintah dapat melakukannya dari dua sisi, yakni sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Sisi Penerimaan. Dari sisi penerimaan, pemerintah dapat mengatasi defisit dengan meminjam dari luar negeri ataupun bank dalam negeri, menerbitkan obligasi, dan meningkatkan penerimaan pajak. Sisi Pengeluaran. Sementara, dari sisi pengeluaran, pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mengurangi subsidi, mengurangi pengeluaran rutin, memprioritaskan program-program yang menghasilkan keuntungan, dan memotong pendanaan untuk program yang dirasa tidak perlu. Kesimpulan Demikianlah penjelasan mengenai apa itu defisit, faktor yang menjadi penyebabnya, dampak yang bisa ditimbulkannya, serta cara mengatasinya. Apa itu defisit diartikan sebagai kondisi besar pasak daripada tiang. Dalam hal perbendaharaan negara, faktor yang menjadi penyebabnya ialah pembangunan negara, rendahnya daya beli masyarakat, pengeluaran saat inflasi, dan realisasi yang tidak sesuai target. Sementara, dampak dari defisit meliputi peningkatan suku bunga, inflasi, penurunan tingkat konsumsi dan tabungan, serta peningkatan jumlah pengangguran. Untuk mengatasi ini, pemerintah dapat melakukan dari dua sisi yakni sisi penerimaan dan pengeluaran. Seperti disebutkan sebelumnya, defisit tidak hanya terjadi pada negara, melainkan juga bisa terjadi pada perorangan. Dalam hal ini, Anda perlu melakukan pemantauan anggaran, membatasi pengeluaran, meningkatkan pemasukan, dan menyiapkan dana darurat. Untuk memantau kondisi keuangan, termasuk arus pendapatan dan pengeluaran, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online. Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan bisnis sehingga Anda dapat melakukan pencatatan dan pembuatan laporan keuangan secara lebih akurat, cepat, dan otomatis.
AnalisisStandard Belanja. Penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. DETAIL. Anggaran. Suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang.b. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang c. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional dan keuangan d. Sebagai sarana koordinasi antara seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan e. Sebagai sumber rasa tanggungjawab dan partisipasi aktif semua kepala seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan f. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggungjawab semua level manajer Kelemahan anggaran antara lain a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati karyawan b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuat anggaran c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya d. Pembuat anggaran kepala seksi, bagian, divisi sering berpikir subyektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja e. Anggaran pada umumnya sangat idealistik sehingga sulit dicapai dan dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi 6. Penyusunan Anggaran Proses penyusunan anggaran adalah proses akuntansi dan juga proses manajemen. Proses akuntansi berarti penyusunan anggaran merupakan studi terhadap mekanisme, prosedur untuk merakit data, dan membentuk anggaran. Proses manajemen berarti penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peranan tiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program Supriyono, 200949. Proses anggaran digunakan oleh perusahaan harus menyesuaikan kebutuhannya, konsisten dengan struktur organisasi, dan mempertimbangkan sumber daya manusi. Proses penganggaran mendirikan tujuan dan kebijaksanaan, merumuskan pembatas, menyebutkan satu persatu sumber daya yang dibutuhkan, menguji kebutuhan spesifik, menyediakan fleksibilitas, memasukkan asumsi, dan mempertimbangkan batasan. Proses penganggaran harus mempertimbangkan satu analisa seksama dari status saat ini dari perusahaan. Proses mengambil semakin panjang kompleksitas dari kenaikan operasi. Sebuah anggaran adalah berlandaskan pengalaman masa lalu ditambah satu perubahan dari lingkungan saat ini Dharmanegara, 201010 7. Tujuan Penyusunan Anggaran Menurut Agus Ahyari 20028, anggaran merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif atau moneter. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapi tujuan tersebut. Tujuan penyusunan anggaran menurut Nafarin 200015 dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”, menyatakan bahwa 1. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan data. 2. Untuk mengendalikan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. 3. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan. Untuk merasionalkan sumber dana dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. 4. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat. 5. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yabng berkaitan dengan keuangan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penyusunan anggaran adalah dapat mengendalikan pembatas jumlah dana, menyempurnakan rencana yang telah disusun dan dapat menganalisa serta memutuskan yang berkaitan dengan keuangan. 8. Pelaksanaan Anggaran Keberhasilan pencapaian anggaran perlu mendapatkan dukungan dari tiap personalia yang ada didalam perusahaan, tanpa memandang fungsi pangkat personalia yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebaiknya Realisasibelanja atas alokasi anggaran biaya proses pelelangan yang berasal dari belanja modal pada tahun anggaran berjalan, dicatat dalam neraca sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). Daftar Kekurangan Gaji, Rekapitulasi Daftar Kekurangan Gaji, dan halaman luar Daftar Kekurangan Gaji yang ditandatangani oleh PPABP, Bendahara Dikarenakankekurangan dana untuk merealisasikan anggaran, maka terjadi perlambatan realisasi dan penumpukan realisasi pada triwulan ke-3 dan triwulan ke-4. Pada triwulan ke-4 realisasi sudah meningkat sebesar 71,61% dimana pada triwulan ke-2 Anggaran Belanja pada SKPD Kabupaten Tuban". 14(1), pp. 1-18. 2016. [2] Arif, E. dan A. Halim Penyusunananggaran belanja umumnya merujuk pada daftar rencana seluruh biaya dan pendapatan. Anggaran belanja merupakan konsep penting dalam ekonomi mikro yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih. Dengan kata lain, anggaran belanja merupakan rencana perusahaan yang dinyatakan dalam istilah PengertianBelanja dan Pengeluaran dalam Manajemen Keuangan Daerah. Istilah "belanja" pada umumnya hanya digunakan di sektor publik, tidak di sektor bisnis. Belanja di sektor publik terkait dengan penganggaran, yaitu menunjukkan jumlah uang yang telah dikeluarkan selama satu tahun anggaran. Belanja pada organisasi sektor publik ini menjadi ciri Kelemahansuatu Anggaran - Anggaran merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun bertujuan non laba termasuk perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri.Sebelum perusahaan beroperasi, perlu adanya rencana berupa anggaran, sehingga jelas misi dan target yang akan dicapai pada periode berikutnya. .