Yuk, kita bahas lebih jauh tentang sejarah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia! Penasaran, kan? Baca artikel Sejarah kelas 10 ini sampai selesai, ya! — Kamu pasti sudah tahu dong kalau bangsa Indonesia dihuni oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda? Lalu, penasaran nggak, sih, perbedaan ini berasal dari nenek moyang yang berbeda juga, atau ternyata dari satu nenek moyang yang sama? Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak teori yang mengatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Tiongkok, Melayu, bahkan Taiwan. Apakah benar seperti itu? Kita bahas lebih jauh, yuk! Teori Yunan Nah, teori yang pertama adalah teori Yunan, teori inilah yang paling banyak diketahui dan bahkan dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya Tiongkok dan berbatasan langsung dengan Myanmar, Laos, serta Vietnam. Duluuu banget, seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, Robert Barron von Heine 1885-1968, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Beliau menyimpulkan bahwa pada masa neolitikum 2000 SM-200 SM, ada sebuah bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan. Migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar Afrika sampai dengan Pulau Paskah Chile. Selain ke Madagaskar dan Pulau Paskah, mereka juga mendiami Taiwan dan Selandia Baru. Hal inilah yang akhirnya mengilhami sebuah pemikiran bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Tapi, apa benar begitu? Sayangnya, teori Yunan ini masih sangat lemah dan kurang akurat, lho. Hal itu disebabkan karena teori ini cuma berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja. Baca Juga Mengulas Olimpiade, Warisan Keren dari Peradaban Yunani Kuno Pendekatan Kebahasaan Karena teori Yunan nggak cukup kuat, para ahli pun melakukan penelitian dengan pendekatan lainnya. Teori lain mengenai asal-usul bangsa Indonesia bisa dilihat dengan pendekatan kebahasaan atau linguistik. Berdasarkan pendekatan kebahasaan, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Nah, akar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa Taiwan yang sudah berkembang sejak enam ribu tahun yang lalu. Tunggu.. Tunggu.. Terus apa hubungannya, ya? Gini. Pada dasarnya, pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu. Baca Juga Ini Dia Macam-Macam Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia! Dari Taiwan, bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Pendekatan kebahasaan pun melahirkan sebuah teori yang dikenal sebagai “Out of Taiwan”, teori yang menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Taiwan. Pendekatan Genetika Nah, kita sampai pada bagian yang seru, nih! Karena belum cukup dengan pendekatan kebahasaan saja, para ahli juga menggunakan pendekatan genetika. Waduh, apa lagi itu? Pendekatan genetika adalah penelusuran asal-usul manusia berdasarkan dengan penelitian kromosom maupun DNA-nya. Dari hasil penelitian tahun 2018 terhadap orang Indonesia dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang Indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia. Teori “Out of Taiwan” pun lebih kuat karena disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom manusia modern tersebut. Nah, dengan menggunakan pendekatan kebahasaan dan genetika tadi, maka asal-usul bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, melainkan berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Taiwan. Baca Juga Memahami Konsep Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu Berdasarkan teori “Out of Taiwan”, migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar tahun 4500 hingga 3000 SM. Migrasi tersebut terjadi diduga bertujuan untuk memisahkan diri, mencari wilayah baru di Selatan. Selanjutnya, sekitar tahun 3500 hingga 2000 SM, manusia purba yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Kemudian terus menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga mencapai Melanesia di Pasifik. Gimana, sudah tahu dong dari mana asal-usul bangsa Indonesia? Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, ternyata kita memang dari satu nenek moyang yang sama. Jangan sampai kita sekarang malah terpecah-belah, ya! Kalau kamu masih mau belajar lebih jauh tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, coba langganan ruangbelajar deh, penjelasan dengan video yang menarik akan membuatmu lebih mudah mengerti. Artikel ini telah diperbarui pada 7 Oktober 2022.Petajalur penyebaran manusia purba indonesia peminatan Asal usul nenek moyang bangsa indonesia Migrasi Besar-besaran ke Austronesia Berdasarkan penelitiannya Von Heine Geldern berargumen jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Diterangkan olehnya bahwa semenjak tahun 2.000 SM sampai dengan tahun 500 SM
Jakarta - Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan ras. Namun, adakah yang tau asal usul nenek moyang bangsa Indonesia sebenarnya dari mana?Ternyata, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari mana telah ditelaah oleh para ahli sejarah dan antropologi. Berikut penjelasannya secara Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia secara singkatDikutip dari buku 'Sejarah Indonesia untuk SMA/MA' karya Windriati, ada 4 teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia secara singkat1. Teori YunnanTeori pertama menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Teori ini juga didukung oleh Mohammad Ali yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi ke itu, R H Geldern dan J H C Kern juga mendukung teori ini dengan bukti adanya kapak tua di wilayah bangsa Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di Asia Tengah. Dengan begitu, disimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah melakukan migrasi ke kepulauan Teori NusantaraTeori Nusantara menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J ini dilandasi oleh beberapa argumen, antara lain Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin bisa dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan Teori Out of TaiwanDalam teori ini, dijelaskan asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, bukan Daratan China. Teori ini didukung oleh Harry Truman pendekatan linguistik, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Rumpun tersebut dikenal dengan rumpun Teori Out of AfricaTeori terakhir menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ini berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika, antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika menyebar ke luar kamu percaya teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang mana, detikers? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pay/pal
prosesmigrasi nenek moyang indonesia Menurut pendapat para ahli, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purba Meganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghuni kepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagai wilayah di Asia dan Australia.
Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dijelaskan dalam beberapa teori, di antaranya Teori Yunan, Teori Indonesia, dan Teori Out of pulau-pulau akibat peng-esan zaman es yang terjadi pada masa glasial memungkinkan terjadinya migrasi manusia dan fauna dari daratan Asia ke kawasan Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, migrasi ini didahului oleh perpindahan binatang yang kemudian diikuti oleh manusia dan diperkirakan terjadi pada masa pleistosen. Hal ini nantinya akan memunculkan berbagai Teori asal usul nenek moyang bangsa bukti adanya proses migrasi awal binatang dari daratan Asia ke wilayah Indonesia ialah ditemukannya situs paleontologi tertua di daerah Bumiayu yang terletak di sebelah selatan Tegal Jawa Tengah dan Rancah di sebelah timur Ciamis Jawa Barat.Fosil tersebut, yaitu Mastodon Bumiayuensis spesies gajah dan Rhinoceros Sondaicus spesies Badak. Bila dibandingkan dengan fosil binatang didaratan Asia, fosil-fosil tersebut berumur lebih muda dari fosil-fosil yang terdapat dalam kelompok fauna Siwalik di migrasi yang terjadi pada masa pleistosen ini menyebabkan wilayah Indonesia mulai dihuni oleh manusia. Timbul pertanyaan tentang asal-usul manusia yang bermigrasi ke wilayah Indonesia ini. Menilik dari segi fisik manusia Indonesia sekarang ini, mayoritas dapat dikelompokkan ke dalam ras Mongoloid dan ahli memperkirakan bahwa pada sekitar abad ke-40 sebelum masehi, Pulau Jawa merupakan daerah pertemuan dari beberapa ras dan daerah pertemuan Mongoloid yang terdapat pada manusia Indonesia, nampaknya disebabkan adanya arus migrasi yang berasal dari daratan Asia. Kedatangan mereka pada akhirnya menyingkirkan manusia yang sudah hidup sebelumnya di wilayah Indonesia, yaitu dari ras yang disebut pendatang dari Asia ini mempunyai kebudayaan dan tingkat adaptasi yang lebih baik sebagai pemburu dibandingkan dengan manusia pendahulunya. Keturunan dari ras Austroloid ini nampaknya tidak ada yang dapat hidup di Jawa, tetapi mereka saat ini dapat ditemukan sebagai suku Anak Dalam atau Kubu di Sumatera Tengah dan Indonesia bagian migrasi para pendatang dari wilayah Asia ke Kepulauan Indonesia terjadi secara bertahap. Pada sekitar tahun lalu, tiba arus pendatang yang disebut proto-Malays Proto Melayu ke Pulau Jawa. Mereka masuk melalui dua rute jalan barat dan jalan barat adalah melalui Semenanjung Melayu kemudian terus ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalan timur adalah melalui Kepulauan Filipina terus ke Sulawesi dan kemudian tersebar ke seluruh Indonesia. Keturunan mereka saat ini dapat dijumpai di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Tengger di Jawa Timur, Dayak di Kalimantan, dan Sasak di jalur Barat dan jalur Timur. Foto itu, tibalah arus pendatang yang disebut Austronesia atau Deutero-Malays Detro Melayu yang diperkirakan berasal dari Taiwan dan Cina Selatan. Para ahli memperkirakan kedatangan mereka melalui laut dan sampai di Pulau Jawa sekitar tahun Detro Melayu Melayu Muda memasuki kawasan Indonesia secara bergelombang. Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui daerah Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan tersebar ke wilayah Indonesia yang lain. Sekarang keturunannya banyak tinggal di Indonesia sebelah Detro Melayu ini datang ke wilayah Indonesia dengan membawa keterampilan dan keahlian bercocok tanam padi, pengairan, membuat barang tembikar/pecah-belah, dan kerajinan dari ahli bahasa, yaitu H. Kern, melalui hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat keserumpunan bahasa-bahasa di Daratan Asia Tenggara dan Polinesia. Menurut pendapatnya, tanah asal orang-orang yang mempergunakan bahasa Austronesia, termasuk bahasa Melayu, harus dicari di daerah Campa, Vietnam, Kamboja, dan daratan sepanjang pantai persebaran Bahasa Austronesia. Foto ini menimbulkan dugaan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Selatan yaitu di daerah Yunan. Selain itu, R. von Heine Geldern yang melakukan penelitian tentang distribusi dan kronologi beliung dan kapak lonjong yang ada di Indonesia tiba pada kesimpulan bahwa alat-alat tersebut merupakan hasil persebaran kompleks kebudayaan Bacson-Hoabinh yang ada di daerah Tonkin Indocina atau Vietnam sekarang pandangan-pandangan tersebut diatas, terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal-usul manusia yang sekarang menghuni wilayah Indonesia ini. Teori asal usul bangsa Indonesia antara lain sebagai juga Asal Usul dan Proses Kedatangan Nenek Moyang Bangsa IndonesiaTeori YunanTeori asal usul bangsa Indonesia yang pertama adalah Teori Yunan. Teori ini didukung oleh beberapa sarjana seperti Geldern, Kern, Foster, Logan, Slamet Muljana, dan Asmah Haji Omar. Secara keseluruhan, alasan-alasan yang menyokong teori ini yaitu sebagai Tua yang ditemukan di wilayah Indonesia memiliki kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Melayu yang berkembang di Indonesia serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Indonesia. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran ini merupakan teori yang paling populer dan diterima oleh banyak pasangan. Berdasarkan teori ini, orang-orang Indonesia datang dan berasal dari Yunan. Kedatangan mereka ke Kepulauan Indonesia ini melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan orang Negrito, Melayu Proto, dan juga Melayu NegritoOrang Negrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan Indonesia. Mereka diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini sejak 1000 SM. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan arkeologi di Gua Cha, Kelantan, Malaysia. Orang Negrito ini kemudian menurunkan orang Semang, yang sekarang banyak terdapat di Malaysia. Orang Negrito mempunyai ciri-ciri fisik berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, serta ukuran badan yang ProtoPerpindahan orang Melayu Proto ke Kepulauan Indonesia diperkirakan terjadi pada SM. Mereka mempunyai peradaban yang lebih maju daripada orang Negrito. Hal ini ditandai dengan kemahirannya dalam bercocok DeutroPerpindahan orang Melayu Deutro merupakan gelombang perpindahan orang Melayu kuno kedua yang terjadi pada SM. Mereka merupakan manusia yang hidup di pantai dan mempunyai kemahiran dalam asal usul bangsa Indonesia ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Indonesia ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Indonesia itu ini didukung oleh sarjana-sarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat. Teori Indonesia didasarkan pada alasan-alasan seperti di bawah Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa Kamboja. Baginya, persamaan yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat “kebetulan”.Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari yang berkembang di Indonesia yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah yaitu bahasa out of AfricaHasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia dari teori asal usul bangsa Indonesia ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun Afrika, mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang menunjukan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Levant dan yang kedua melewati Laut jalur kedatangan berdasarkan teori Out of africa. Foto tahun yang lalu bumi memasuki zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di fosil Homo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambung Macan Jawa Tengah sekitar sampai tahun. Homo Erectus javaman di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens manusia modern.Sampai saat ini, penyebab kepunahan java man masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka. Tidak ditemukannya peralatan dari batu misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat mereka memakan daging dari binatang yang telah mati scavenger. Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik dibanding penduduk asli Homo juga materi sebelumnya Jenis-Jenis Manusia Praaksara di IndonesiaHipotesismodel out of Taiwan menyatakan bahwa penyebaran penutur Austronesia yang terjadi sekitar 5.000 hingga 7.000 tahun lalu ke arah selatan. Dua gelombang migrasi tersebut, Herawati menjelaskan, pada awalnya dipercaya membentuk struktur populasi manusia Indonesia. Namun, menurutnya, studi genetik lebih lanjut dengan DNA autosom, menemukan
Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Nenek moyang bangsa Indonesia merupakan seorang pelaut ulung. Sejak 2000 – 50 Sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan atau imigrasi penduduk dari bagian Asia Yunan berpindah ke wilayah nusantara. Mengenai persebaran nya simaklah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Lengkap. Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Nenek moyang bangsa Indonesia merupakan seorang pelaut ulung. Sejak 2000 – 50 Sebelum Masehi, terjadi gelombang perpindahan atau imigrasi penduduk dari bagian Asia Yunan berpindah ke wilayah nusantara. Pendapat ini dikuatkan sebab adanya kesamaan mengenai hasil kebudayaan yang ditemukan berupa kapak persegi atau beliung di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi bagian barat. Alat berupa kapak persegi tersebut juga berhasil ditemukan di Siam, Burma, Malaka, Vietnam, Kamboja, dan yang utama ditemukan Yunnan. Penduduk dari Yunnan melakukan pergeseran atau pergerakan ke arah selatan hingga ke wilayah Vietnam. Dimana sebagian menetap di wilayah ini, dan yang sebagiannya lagi melanjutkan perjalanan dengan berlayar mencari tempat tinggal baru. Dengan menggunakan perahu bercadik, mereka secara bergelombang berlayar hingga akhirnya ke Kepulauan Nusantara. Kemudian tersebarlah orang-orang dari Yunnan itu ke nusantara. Kemudian mereka menetap dan mulai mengembangkan kebudayaan di Indonesia. Dari beberapa pendapat, disimpulkan ada tiga hal yang menarik mengenai persebaran nenek moyang di Indonesia ini, yakni Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan & Campa. pendapat ini merujuk dari pendapat Moh. Ali dan Kern, yang mana menurut pendapat mereka bahwa sekitar tahun 3000 – 1500 Sebelum Masehi terjadi gelombang perpindahan yang dilakukan bangsa di Yunan dan Campa yang merupakan akibat dari adanya desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Bukan tanpa alasan, adanya argumen ini didukung dengan adanya persamaan bahasa, mulai dari nama binatang, dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia, Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia. Kedua, nenek moyang Indonesia berasal dari Negara Indonesia ini sendiri. Argumen ini juga merujuk dari pada pendapat Mohammad Yamin dan didukung dengan adanya penemuan fosil dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang sangat banyak. Sedangkan, artefak dan fosil manusia tertua jarang ditemukan di daratan Asia. Ketiga, masyarakat awal yang menghuni wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Oleh sebab itu, bangsa Melayu dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Baca Juga Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Argumen tersebut merujuk pada pendapat Hogen. Bangsa Melayu yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia ini dibedakan menjadi 2 yaitu Bangsa Proto Melayu Bangsa Melayu tua Bangsa Proto Melayu, yang mana bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 jalan atau jalur, yaitu Jalan barat Semenanjung Malaka menuju ke Sumatera dan kemudian menyebar ke berbagai daerah di timur Semenanjung Malaka menuju ke Filipina dan Minahasa, selanjutnya menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Bangsa Proto Melayu memiliki tingkatan kebudayaan lebih tinggi dari kebudayaan Homo Sapiens di Indonesia. Kebuadayaan mereka ialah kebudayaan batu muda / neolitikum. Hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, namun telah dikerjakan dengan baik sekali. Kapak persegi / beliung merupakan hasil kebudayaan bangsa Proto Melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalur atau jalan barat dan kapak lonjong melalui jalur atau jalan timur. Keturunan bangsa Proto Melayu yang sampai saat ini masih hidup hingga , di antaranya ialah suku bangsa Dayak, Batak, Papua, dan Toraja. Bangsa Deutro Melayu Bangsa melayu muda Sejak tahun 500 Sebelum Masehi, bangsa Deutro Melayu telah memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang dengan melalui jalan barat. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu / bangsa melayu muda lebih tinggi tingkatannya dibanding dengan kebudayaan bangsa Proto Melayu. Hasil kebudayaannya terbuat dari logam besi dan perunggu. Kebuadayaan mereka juga dikenal atau biasa disebut kebudayaan Don Song, yaitu sebuah nama kebudayaan yang ada di daerah Tonkin yang memiliki persamaan dengan kebudayaan bangsa Deutro Melayu. Daerah Tonkin diperkirakan sebagai tempat asal bangsa Deutro Melayu, sebelum menyebar di wilayah Indonesia. Hasil kebudayaan perunggu yang penting di Indonesia yaitu ialah kapak corong / kapak sepatu, nekara, serta bejana perunggu. Keturunan bangsa Deutro Melayu / bangsa melayu muda yang sampai saat ini sekarang, di antaranya suku bangsa Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis. Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Lengkap. Baca juga Persebaran Penduduk di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Asalusul nenek moyang bangsa Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Teori Out of Africa. Menurut teori ini bangsa Indonesia, seperti bangsa-bangsa Asia lainnya berasal dari Afrika terutama dari Tanduk Afrika atau Horn of Afrika yaitu kawasan Timur Afrika yang sekarang meliputi negara Eritrea, Ethiopia, dan Somalia.
- Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan. Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu. Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu Melayu Tua. Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu Melayu Muda.Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu. Baca juga Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli Proto Melayu Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia. Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.
.